Sepenggal Isi Buku Noah

Kisah Lainnya adalah sebuah buku dari NOAH band yang dulunya bernama Peterpan.

Buku tersebut direlease resmi pada tanggal 8 Agustus 2012 dan bisa dibeli di Toko Gramedia baik secara online maupun offline. Buku Kisah Lainnya – Catatan 2010 – 2012 ini dikarang oleh Ariel dkk dan berisi 240 Halaman dengan ukuran 200 x 135 MM.

Sedangkan warna cover buku Kisah Lainnya – Catatan 2010 – 2012 adalah merah dengan logo Peterpan. Bagi anda yang penasaran dengan isinya? Berikut ini adalah sedikit review Kisah Lainnya – Catatan 2010 – 2012 sebagaimana diberitakan dari situs resminya Noah.

”Ketika mengantre di kasir, seorang perempuan paruh baya mengeluarkan kalimat tak senonoh tentang diri Ariel. Saya mencoba untuk tampak biasa-biasa saja. Istri saya langsung pergi.” — Reza

“Seaneh apapun kehidupan saya, saya tetap mensyukurinya, karena kehidupan itu sendiri sebenarnya adalah sebuah keajaiban. Bareskrim, Kebon Waru, adalah tempat mempersiapkan diri…. Kami akan meneruskan perjalanan.” Ariel

”Saya banyak memahami soal keimanan, hubungan manusia dan Sang Khalik, dan hubungan dengan sesama manusia.” Lukman

”Selama masa-masa sulit itu, dalam doa, saya sangat berharap nafas jiwa saya bisa kembali hidup.” David

”Banyak sekali spekulasi yang mengatakan kalau band ini sudah tidak akan bisa jalan lagi…. Album Suara Lainnya adalah jawaban bagi mereka yang meragukan kami.” Uki

Disamping sebuah catatan dari personil Noah band, buku Kisah Lainnya juga berisi Kisah Sang Leader, Ariel
selama di Tahanan.

::Manusia Diciptakan untuk Membuat Kesalahan::

Bagi Ariel kehidupan di dalam rumah tahanan meninggalkan banyak kesan mendalam yang selalu diingat dan tak mungkin dia lupakan. Penggalan kisah dan episode hidupnya tersebut tertuang dalam buku 'Kisah Lainnya' yang akan dilaunching Ariel bersama grup band barunya NOAH di Jakarta, pada hari itu (Kamis, 9 Agustus 2012).
 Salah satu kenangan yang sangat membekas, yang ia tuliskan di bukunya, adalah ketika Ariel bertemu Abu Bakar Ba'asyir yang dipanggilnya pak ustadz. Ada kata-kata dari pak Ustad yang terus diingatnya. 

"Jangan berkecil hati, manusia diciptakan di dunia ini memang untuk bikin kesalahan, lalu memperbaiki diri," kenang Ariel menirukan nasihat Abu Bakar Ba'asyir.


"Kalau semua orang sudah tidak bikin kesalahan lagi, maka semua ini akan dimatikan Tuhan karena tidak ada tujuan hidup," tambahnya.


Penjara seakan membuka mata Ariel akan hakikat hidup sebenarnya. Sebelumnya, saat 'merayakan' ulang tahunnya yang ke-29, Ariel menemukan titik-balik sadarnya. Dirinya seolah baru menyadari bahwa semua keputusan hidupnya ada di tangan Tuhan.



"Saya akan terima dan ikuti apapun yang dituliskan pena-Nya terhadap saya. Saya hanya memohon untuk diberikan akhir yang terbaik untuk saya, juga orang yang saya cintai, apapun akhir itu, dan apapun yang harus terjadi di antara sebelumnya," tulisnya di buku itu.



Ya, ulang tahun Ariel ke-29 pada 16 September 2010, di tengah masa tahanannya di Bareskrim Mabes Polri, menjadi momen perayaan ulang tahun Ariel yang paling berkesan. Tak ada pesta, teman atau fans yang mengelilinginya ketika itu. Ia hanya sendiri bersimpuh di mushala rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri.Ariel menemukan sebuah pembelajaran, sebuah arti hidup yang mungkin tak didapatkannya saat di luar penjara.